Linux Sistem Operasi Masa Depan 3

I.Lebih cepat pada program grafik dan DTP.
Dengan tampilan grafis yang nyaman di operasikan, Mac selalu merupakan
pilihan para graphic-designer dan desktop publisher (DTP). Hal yang tak berubah
hingga kini adalah kinerjanya belum dapat ditandingi oleh Wintel (Windows/Intel) pada
aplikasi semacam Photoshop atau QuarkXPress.
Belum lama ini, Apple mengeluarkan sebuah arsitektur sistem operasi baru,
yaitu MacOSXServer. Untuk pertama kalinya, sistem operasi server yang baru ini
berbasis kernel UNIX (Mach 2.5) dan menawarkan multitasking sejati serta kinerja yang
jauh lebih tinggi daripada AppleShare-Server biasa. Dengan demikian sistemnya juga
lebih stabil. Namun Apple tetap tak mempercayakan pengendalian server kepada

administrator sistem melalui baris perintah. Semua fungsi komputer dioperasikan lewat tampilan grafis. Sementara itu kompatibilitasnya dengan aplikasi MacOS tetap terjaga
berkat bantuan program terkenal yang disebut "Blue-Box".

J.Data MacOS 8.5 berikut beserta keuntungan dan kelemahannya.
Platform : PowerPC.
Arsitektur : 32-bit.
Kernel : monolithic.
RAM : minimal 8 MB.
Kapasitas harddisk : minimal 120 MB.
Sistem file sendiri : HFS, HFS+.
Sistem file sendiri : FAT, FAT 32, ISO9660, UDF.
Keuntungan :
1. Platform untuk DTP, graphic design, web-design dan aplikasi bisnis.
2. Versi terakhirnya memiliki preemptives multithreading, pengaman memori, sistem
file modern (HFS+) dan TCP/IP-Stack yang matang.
3. Memiliki program "sherlock".
4. Kompatibilitasnya tetap terjaga berkat bantuan program terkenal yang disebut "Blue
-Box".
Kelemahan :
1. Dibandingkan dengan BeOS nampaknya MacOS tertinggal jauh. Sehingga
sepertinya cocok untuk standar bagi graphic designer.
2. Secara teknis, MacOS tertinggal dengan sistem operasi yang lainnya.
3. Kurang cocok untuk aplikasi server dan game.

K.JavaOS : Tak tergantung platform.
Pencipta Java, Sun Microsystems juga membuat sistem operasi Java yang
disebut JavaOS. Jalur pengembangan JavaOS terbagi dalam beberapa cabang : Ada
JavaOS untuk customer, yaitu sebuah sistem operasi untuk televisi, Web-Phones, dan
komputer saku (palmtop). Di sisi lain Sun mengembangkan dan memasarkan JavaOS
for Business bersama IBM. JavaOS bukan pengganti sistem operasi biasa utuh,
melainkan lebih tepat disebut sebagai sebuah lingkungan (pengembangan) bagi
perusahaan. Pendahulu JavaOS for Business adalah JavaOS for NC. Konsep ini dibuat untuk Thin Clients, yang dapat beroperasi tanpa harddisk. Konsekuensinya : Yang ingin
menggunakan JavaOS membutuhkan Windows NT untuk booting.
Dengan versi business-nya JavaOS dioptimalkan bagi platform industri yang
terbuka. Dengan demikian perusahaan dapat melakukan perawatan dan mengelola
aplikasi web dan Java secara sentral melalui server. Softwarenya tak perlu diinstalasikan
pada setiap komputer klien.
Menurut keterangan Sun Microsystems, untuk platform Java tersedia lebih dari
1200 aplikasi komersial. JavaOS-Runtime yang tak tergantung platform dan kernel
khususnya membentuk kedua lapisan utama sistem operasi. Komponen penting Runtime
adalah Java Virtual Machine.

L.Data JavaOS for Business 2.1.
Platform : Pentium dan lainnya.
Arsitektur : 32 hingga 128 bit (tergantung pada platform).
Kernel : Microkernel.
RAM : 128 bit.
Harddisk : Remote dari NT-server.
Sistem file : Tidak ada.
Keuntungan :
1. Dapat beroperasi tanpa harddisk.
2. Cocok untuk pengembangan bisnis untuk tekhnologi informasi. Seperti : televisi, dll.
3. Software tak perlu diinstalasikan pada setiap komputer klien.
4. Perawatan dan pengelolaan aplikasi web dan Java secara sentral melalui server
jaringan.
5. JavaOS-Runtime yang tak tergantung platform dan kernel khususnya mebentuk
kedua lapisan utama sistem operasi.
6. Lingkungan pengembangan untuk perusahaan yang tak tergantung platform.
Kelemahan :
1. JavaOS ternyata bukan sistem operasi biasa yang utuh.
2. Thin Clients dapat beroperasi asal membutuhkan Windows NT untuk booting.
3. Nampaknya tidak cocok untuk para pengguna PC.
4. Hampir tidak mempunyai aplikasi standar.

M.Sistem UNIX Komersial : Database Profesional.
Dapat diandalkan, aman, mahal dan terikat pada hardware tertentu, merupakan
atribut sistem operasi Unix komersial seperti Solaris dan SCO-Unix. Unix komersial
untuk PC ini hanya terdapat pada Solaris dari Sun dan UnixWare dari SCO (Santa Cruz
Operation, Inc.). Bidang aplikasi utama adalah server Intranet dan database.
Unix mempunyai sejarah yang panjang dan terkenal dengan stabilitas sistem
yang sangat stabil dan mempunyai kinerja yang lebih baik pada beberapa bidang
dibanding Windows NT, tetapi pangsa pasar Unix komersial ini mulai menghilang.
Sebab pangsa pasar yang mulai menghilang diakibatkan harga sistem operasi ini mahal
dan kecepatan inovasi Linux yang lama kelamaan mendesak sistem Unix komersial.
Para produsen yang bersangkutan telah mencoba berreaksi pada tekanan pasar.
Contoh saja ialah Solaris 7 untuk pribadi dapat dipesan dengan haraga 35 dollar
langsung dari Amerika. Pada SCO, Anda bahkan dapat memilih UnixWare 7 atau
OpenServer 5.0.5 dan memesannya secara online. Namun dalam kemampuan multiuser
keduanya tak sebaik versi komersial.
Untuk Solaris dan SCO tersedia Linux Emulator untuk menjalankan program
Linux, yaitu ELF dan a.out yang tersedia di internet (http://www.ugcs.caltech.edu/-
steven/lrxrun). Dan mulai UnixWare 7.1 disertakan sebuah emulator.
Instalasi Solaris untuk CPU Intel cukup mudah : Anda hanya membutuhkan 2
buah partisi kosong. Boot-manager Solaris diinstalasikan kemudian, bila belum ada.
Anda dapat memilih 2 cara instalasi : Interkatif seperti biasa atau berbasis web-browser.
Pengenalan hardware berlangsung otomatis dan memberikan hasil yang lumayan.
Pembuatan partisi sebaiknya agak rumit, karena interaksinya sama sekali lain dengan
FDISK umumnya.
Routine instalasi SCO UnixWare lebih maju dibandingkan Solaris, tapi tak dapat
langsung menemukan banyak network card.

N.Produsen sistem komersial menawarkan versi gratis.
Kini produsen seperti Sun dan SCO menawarkan sistem operasinya secara
(hampir) cuma-cuma sebagai versi perkenalan. Jadi yang ingin mencobanya suatu hari
pada waktu bekerja wajib untuk membayarnya. Selain itu software yang gratis diyakini
bisa meningkatkan penyebaran dan membantu menemukan bug dengan lebih cepat. Tetapi para "pejuang" software gratis menolak politik lisensi ini. Mereka
mengkritik, bahwa softwarenya tetap terikat lisensi, dan tidak boleh dicopy secara bebas.
Dibanding Linux, driver hardware-nya juga kurang menyenangkan.

O.Data Solaris 7 (Unix) berikut beserta keuntungan dan kelemahannya.
Platform : Intel, SPARC, UltraSPARC.
Arsitektur : 32-bit (Intel), 64-bit (UltraSPARC).
Kernel : monolithic.
RAM : minimal 32 MB.
Kapasitas harddisk : mulai 500 MB.
Sistem file sendiri : UFS.
Sistem file lain : FAT, FAT32, ISO9660.
Keuntungan :
1. Sistem file stabil untuk database, server Internet, Intranet, file-server, Internet-client,
pengembangan Java.
2. Stabilitas yang terkenal dan kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan Windows
NT.
3. Telah tersedia sistem operasi Unix versi "hampir" gratis.
Kelemahan :
1. Harga sistem operasi komersial yang mahal.
2. Kecepatan inovasi Linux lama kelamaan mendesak sistem Unix komersial.
3. Penawaran sistem operasi Unix versi "hampir" gratis tak sebaik sistem operasi Unix
komersial.
4. Driver hardware yang kurang menyenangkan pada versi "hampir" gratisnya.
5. Sedikit software untuk kantor.
6. Belum cocok untuk Desktop.

P.Data SCO UnixWare 7.0.1 berikut beserta keuntungan dan kelemahannya.
Platform : Intel.
Arsitektur : 32-bit, 64-bit sedang disiapkan.
Kernel : monolithic.
RAM : 32 MB.
Kapasitas harddisk : 0,5 - 1 GB.
Sistem file sendiri : VxFS (Veritas File System), bfs (boot file system).
Sistem file lain : s5, ufs, sfs (secure file system), FAT, ISO 9660.
Keuntungan :
1. Sistem file stabil untuk database, server Internet, Intranet, file server, Internet-client,
pengembangan Java.
2. Routine instalasi SCO UnixWare lebih maju dibandingkan Solaris.
3. Menyediakan juga versi "hampir" gratis seperti Solaris.
Kelemahan :
1. Harga sistem operasi komersial mahal.
2. Kecepatan inovasi Linux lama kelamaan mendesak sistem Unix komersial.
3. Penawaran sistem operasi Unix versi "hampir" gratis tak sebaik sistem operasi Unix
komersial.
4. Driver hardware yang kurang menyenangkan pada versi "hampir" gratisnya.
5. Sedikit software untuk kantor.
6. Belum cocok untuk Desktop.

Q.FreeBSD dan NetBSD : Unix "Gratis" untuk Favorit ISP.
Konsep awal sistem operasi Unix yang dikembangkan 1968 masih ditemukan
dalam banyak versi modern, misalnya FreeBSD dan NetBSD.
Sebagian besar kernel Unix ditulis dalam bahasa pemrograman C dan karenanya
dapat dipindahkan ke platform hardware lainnya dengan sedikit upaya. Sistem file
disusun secara hirarkis dengan direktori, sedang hardware dikontak melalui interface
simbolik. Beberapa perusahaan dan organisasi mengluarkan sistem operasi Unix
sebagai turunan atau sering juga disebut derivate.
Cabang utama keluarga Unix adalah BSD-Unix (Berkeley Software
Distribution). Pada tahun 1990 dari situ muncul "cabang" Net/2, yang kenudian menjadi
386BSD 0.1. Sebelum 386BSD mencapai versi 0.1, NetBSD dan FreeBSD memisahkan
diri. Tahun 1994 dalam NetBSD dan FreeBSD masuk jalur BSD yang semula (kini
sebagai versi baru 4.4 BSD-Lite).
Untuk pemilik PC yang ingin menghemat, pilihan pertama adalah FreeBSD
(http://www.freebsd.org). Pilihan keduaNetBSD 1.3.3 (http://www.netbsd.org). FreeBSD kompatibel secara binari dengan SCO-Unix, BSDI, NetBSD, Linux dan 386BSD.
Secara teoritis, ini berarti program sistem operasi-sistem operasi tersebut dapat
digunakan pada FreeBSD.
Sayangnya FreeBSD tidak dapat digunakan pada mikrokanal lama PC IBM.
Yang lebih buruk lagi adalah ia juga tak mendukung ISA Plug and play card. Sebagi
tampilan grafis bisa digunakan Xfree86 versi 3.3.3, dengan desktop manager seperti
KDE, GNOME, AfterStep dan WindowMaker.
Pada beberapa tes benchmark yang dilakukan , FreeBSD dapat berjalan lebih
cepat daripada Linux dalam beberapa bagian, misalnya sebagai server NFS (Network
File System adalah protokol file-server yang umum antara sesama sistem operasi Unix).

R.Sistem operasi server yang bagus dengan masa depan tidak jelas.
Jika dibandingkan dengan Linux, maka masalah yang ada pada FreeBSD dan
NetBSD adalah kecilnya basis developer dan pemakai yang mencari bug/kesalahan
program. Selain itu, hampir tidak ada aplikasi komersial untuk BSD yang gratis.
Sebagai server database dan sistem operasi desktop, masa depan sistem operasi ini tidak
jelas, termasuk untuk masa depan.
Secara prinsip, turunan BSD yang berasal dari software gratis ini setidaknya
sama baiknya dengan Linux dalam kebanyakan aplikasi server. Itu sebabnya kenapa
cukup banyak ISP (Internet Service Provider) yang menggunakan BSD. Hanya saja
dukungan hardwarenya tidak luas. Karena kurangnya developer dan pemakai serta
dukungan hardware, keluarga Unix yang gratis ini tak bisa menandingi perkembangan
Linux yang demikian cepat.

S.Data FreeBSD 3.1 berikut beserta keuntungan dan kelemahannya.
Platform : Intel, Alpha eksperimental.
Arsitektur : 32-Bit (Intel), 64-Bit (UltraSPARC).
Kernel : monolithic.
RAM : 32 MB.
Kapasitas harddisk : 150 - 350 MB.
Sistem file sendiri : ufs.
Sistem file lain : FAT, SO9660, NTFS, FAT, ISO9660, NTFS.
Keuntangan :
1. Sistem file stabil untuk database, server Internet, Intranet, file-server, Intranet-client,
pengembangan Java.
2. FreeBSD dapat berjalan lebih cepat daripada Linux dalam beberapa bagian,
misalnya sebagai server NFS.
3. Termasuk sistem operasi yang hemat karena versi gratisnya.
4. Secara prinsip BSD sama baiknya dengan Linux dalam aplikasi server.
Kelemahan :
1. Sedikit software untuk kantor apalagi versi gratisnya.
2. FreeBSD tidak dapat digunakan pada mikrokanal lama PC IBM.
3. FreeBSD tidak dapat mendukung ISA-plug-and-play-card.
4. Kecilnya basis developer dan pemakai yang mencari bug/keasalahan program.
5. FreeBSD tak bisa menandingi perkembangan Linux yang cepat karena kurangnya
developer dan pemakai serta dukungan hardware.
6. Belum jelas masa depannya untuk server database dan sistem operasi desktop.

T.Linux : Sistem Operasi Semua.
Pada tahun 1991 seorang hacker handal berkebangsaan Finlandia yang bernama
Linus Benedict Torvalds mengembangkan sebuah sistem UNIX yang bisa
diimplementasikan di komputer setingkat PC yang dikenal dengan nama Linux dengan
tujuan memasyarakatkan UNIX. Linux adalah open source OS berlesensi GPL (GNUGeneral
Public Lisence) yang mana pendistribusian dan pengembangannya bisa
dilakukan secara bebas dengan mengikutkan kode program asal sebagai turunannya.
Dalam kondisi sulit seperti sekarang ini, maka OS seperti Linux, FreeBSD, dll
merupakan suatu alternatif yang tepat untuk digunakan. Ia menyediakan sistem operasi
secara cuma-cuma melalui Internet dan ia tak mengira akan menimbulkan "keributan".
Dulu pemakai masih membutuhkan sebuah sistem operasi lainnya (Minix) untuk dapat
menggunakan Linux.
Pada tahun 1992, terjadi diskusi menarik yang terkenal dengan tema "Linux is
obsolete" antara Andy Tanenbaum, seorang profesor ilmu komputer di Free University
of Amsterdamp, yang juga merupakan pembuat utama sistem operasi Minix, dengan Linus Trovalds tentang kernel monolithic dan microkernel. Diskusi "Linux is obsolete"
tersebut dapat dibaca di alamat http://www.swappy.osc.de/kde/www/food/linux_is_obsolete.html.
Sebenarnya Linux hanya merupakan sebuah kernel dari sebuah sistem PC-UNIX
yang mengatur semua program-program baik aplikasi maupun aksesori yang
mengikutinya. Kernel adalah sebuah program yang mengatur kontrol bermacam-macam
hardware atau distribusi file-file yang diperlukan. Dengan demikian kernel bisa juga
dianggap sebagai "jantung"-nya operating sistem.
Linux bekerja dengan sebuah kernel monolithic. Sebuah kelompok kerja di
Dresden melakukan percobaan implementasi microkernel yang dinamakan proyek
"Fiasco". Informasi lengkap mengenai Fiasco kernel ini bisa anda lihat di Internet pada
alamat http://os.inf.tu-dresden.de/fiasco/overview.html.
Jika dibandingkan dengan MS-Windows9x, maka kernel identik dengan filefile
.DLL yang berada dalam direktoris system. Untuk menghubungkan kernel dengan
user, maka diperlukan beberapa program interface-nya. Program-program tersebut
antara lain adalah: Network tool, User command, X-Window, dll.
Namun di dalam MS-Windows9x kernel tersebut terenkripsi sehingga bukan
merupakan open source seperti Linux dan juga bukan merupakan operating system yang
berlisensi GPL.
Linus Trovald sendiri tak pernah meragukan bahwa Linux akan memantapkan
sebagai dirinya sebagai sistem operasi server. Kenyataan membuktikan bahwa para
pengguna web server lebih memilih turunan Unix yang gratis ini. Di level perusahaan,
penggunaan Linux sebagai firewall atau web server meningkat secara drastis. Salah satu
alasannya adalah tingkat kestabilannya yang sangat baik. Server Linux biasanya dapat
difungsikan ratusan hari tanpa booting atau uptime. Bila dihentikan, biasanya karena
adanya pemasangan komponen hardware baru atau mengupdate kernel.
Oleh karenanya Linux sangat cocok sebagai sistem operasi untuk server. Selain
itu juga sangat murah. Selain murah, distribusi Linux juga dapat digunakan pada
beberapa server sekaligus tanpa melanggar aturan lisensi. Kecuali program database
komersial, program server untuk Linux juga tersedia gratis. Contoh : Samba untuk file
server, Apache untuk web-server, dst. Tidak ada pembatasan jumlah pengguna (client)
oleh lisensi, baik pada Linux maupun program server. Persyaratan tekhnis dapat diatasi
dengan penggunaan hardware yang lebih baik.Tanpa dukungan para produsen hardware dan software, sistem operasi apapun
tidak akan bisa berkembang, termasuk Linux. Tetapi perusahaan software terkemuka
telah membuat aplikasi untuk Linux, sebut saja Oracle, Informix, Sybase, IBM, Inprise
(dulu Borland) dan Software AG.

U.Penggunaannya sebagai sistem operasi desktop.
Persaingan antar sistem operasi bukan hanya ditentukan pada tingkat pasar
server tetapi pada tingkat pemakaian pada meja kerja di kantor dan di rumah. Kriteria
untuk pemilihan sistem operasi untuk server tak sama dengan untuk PC desktop. Selain
banyaknya fungsi dan harga, instalasi dalam bahasa negara pemakai yang bersangkutan,
perawatan, paket Office, program-program yang ditawarkan, dan game, pengoperasian
yang mudah dan intuitif juga tidak kalah pentingnya.
Di masa lalu Linux masih memiliki kelemahan dalam hal-hal tersebut. Tetapi
kini kelemahan tersebut telah dikurangi dan diramalkan akan lenyap seluruhnya. Para
produsen distribusi Linux selalu memperbaiki instalasinya dari versi ke versi dengan
tujuan menyingkirkan hambatan-hambatan bagi pemakai.
Kernel Linux sendiri dapat mengenali banyak komponen hardware secara
otomatis, sehingga pemakai tidak mutalk memerlukan pengetahuan mengenai alamat
I/O atau Interrupts untuk instalasi.
Menyangkut paket Office juga sudah ada perbaikan. Selain software klasik
untuk Unix, yaitu Applix, sudah ada Star Office5 dan WordPerfect 8 dari Corel, yang
diberikan gratis bagi pemakai pribadi. Perbaikan juga sedang dilakukan pada paket
Office yang terintegrasi, Koffice for KDE. Namun prosesnya masih dalam tahap
pengembangan yang relatif dini.
Program-program populer yang mapan juga semakin banyak banyak tersedia
untuk Linux, misalnya : Acrobat Reader, program CAD Varcon, ARCAD, dan
Mathematica.
Kelebihannya sering terletak pada konfigurasi yang beragam, dimana dengan
sistem modul dari aplikasi dan tools dapat diciptakan lingkungan aplikasi sesuai dengan
keinginan.

V.Tampilan grafis KDE nyaman digunakan.
Desktop manager standar untuk tampilan grafis Linux Xfree86 disebut Fvwm
cukup rumit dioperasikan. Sebaliknya KDE (K Desktop Environment) versi 1.1.1 lebih
menyerupai Windows 98. Fungsi drag and drop, request HTTP dan FTP dalam jendela
dimungkinkan. Selain itu aplikasi untuk KDE sudah banyak tersedia dan akan terus
bertambah. Cukup mudah membuat program aplikasi KDE, karena KDE berbasis pada
QT milik perusahaan Troll Tech dari Norwegia.
Sejak ada proyek KDE, lisensinya sebagai software gratis dipertentangkan. QT
untuk Linux adalah software gratis, tetapi terikat lisensi Troll Tech. Sedangkan untuk
platform lain, QT tidak gratis. Karena itu beberapa distributor seperti Redhat dan
Debian tidak mau mengedarkan KDE secara resmi. Tapi mulai versi 2.0 mendatang,
Troll akan memasukan QT ke bawah lisensi Open Source. Langkah ini tentunya
menguntungkan bagi penyebaran KDE.
Alternatif lainnya bila anda kurang berminat adalah GNOME (GNU Network
Object Model Environment) di alamat http://www.gnome.org. Walaupun tak "sematang"
KDE, namun sejak awal dikonsep sebagai software gratis.

W.Kernel utama 2.2: Milestone yang penting.
Dimulai munculnya versi kernel 2.2 yang ditunggu-tunggu, dan kemudian 2.2.0
lalu 3 hari kemudian diikuti versi 2.2.1 sebagai bug fix. Tidak lama kemudian versi
berikutnya, yaitu 2.2.2 sudah beredar dan kini telah mencapai versi 2.2.10 (stabel
version). Perkembangan versi baru yang demikian cepat menunjukkan bahwa versi 2.2
merupakan sebuah milestone yang penting.
Meskipun tidak mudah, tapi mengupgrade kernel menguntungkan karena banyak
penambahan baru-penambahan baru. Apalagi dengan kernel 2.2 yang menambahkan
beberapa fungsi-fungsi baru seperti : pada Prosesor mendukung prosesor non-Intel,
multi prosesor lebih efektif dan Power Management bahkan mendukung platform 64-bit.
Dan fungsi-fungsi baru yang lainnya.

X.Data Linux 2.2.10 berikut beserta dengan keuntungan dan kelemahannya.
Platform : Intel, PowerPC, Alpha, Motorola 68K, SPARC, UltraSPARC,
ARM, MIPS.
Arsitektur : 32-bit, 64-bit, pada UltraSPARC dan Alpha.
RAM : 8 MB.
Kapasitas harddisk : 200-600 MB.
Sistem file sendiri : Ext2.
Sistem file lain : FAT, FAT32, ISO9660, NTFS, HPFS, HFS, UFS, SYSV,
Minix.
Kernel : monolihic.
Keuntungan :
1. Basis yang fleksibel untuk Internet client, server Internet/Intranet, File server,
database, jaringan dan kantor-kantor.
2. Sistem operasi yang sangat stabil setara dengan Unix komersial seperti server Linux
dapat difungsikan ratusan hari tanpa booting atau uptime.
3. Pendistribusian gratis tanpa terikat lisensi sehingga membuat Linux sebagai sistem
operasi termurah dan terbaik.
4. Sangat cocok juga untuk penggunaan pada tingkat PC/Desktop.
5. Perkembangan kernel yang demikian cepat dan tambahan fungsi-fungsi baru.
6. Banyaknya produsen software besar yang menawarkan aplikasi Linux dengan gratis
seperti : Netscape, Corel, IBM, dll.
7. Banyak pilihan desktop manager dari standar seperti Linux Xfree86 sampai
GNOME.
8. Aplikasi-aplikasi kantor yang cukup banyak.
9. Source code terbuka dan lengkap membuat user dapat mengembangkan sendiri
sesuai dengan lingkungannya.
Kelemahan :
1. Instalasinya masih cukup rumit dibandingkan dengan Windows.
2. Aplikasi untuk game masih sedikit.

0 komentar: